Perkalian kartesian antara dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda ‘× ‘.
Misalkan A dan B adalah himpunan, maka perkalian kartesian antara A dan B
dinotasikan oleh :
Misalkan A dan B adalah himpunan, maka perkalian kartesian antara A dan B
dinotasikan oleh :
A × B = {(a, b) ⏐ a ∈ A dan b ∈ B }
Contoh 23 :
(i) Misalkan C = {1, 2, 3}, dan D = { a, b }, maka
C × D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka :
A × B = himpunan semua titik di bidang datar
Misalkan ada dua himpunan dengan kardinalitas berhingga, maka kardinalitas himpunan hasil dari suatu perkalian kartesian antara dua himpunan tersebut adalah perkalian antara kardinalitas masing-masing himpunan. Dengan demikian, jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka:
⏐A × B⏐ = ⏐A⏐ . ⏐B⏐.
Pasangan terurut (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b) ≠ (b, a). Dengan
argumen ini berarti perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu :
argumen ini berarti perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu :
A × B ≠ B × A
dimana A atau B bukan himpunan kosong.
Jika A = ∅ atau B = ∅, maka :
Jika A = ∅ atau B = ∅, maka :
A × B = B × A = ∅
Hukum-hukum yang berlaku untuk operasi himpunan adalah sebagai berikut :
1. Hukum identitas:
− A ∪ ∅ = A
− A ∩ U = A
1. Hukum identitas:
− A ∪ ∅ = A
− A ∩ U = A
2. Hukum null/dominasi:
− A ∩ ∅ = ∅
− A ∪ U = U
3. Hukum komplemen:
− A ∪ A = U
− A ∩ A = ∅
4. Hukum idempoten:
− A ∪ A = A
− A ∩ A = A
5. Hukum involusi:
- (A)= A
6. Hukum penyerapan (absorpsi):
− A ∪ (A ∩ B) = A
− A ∩ (A ∪ B) = A
7. Hukum komutatif:
− A ∪ B = B ∪ A
− A ∩ B = B ∩ A
8. Hukum asosiatif:
− A ∪ (B ∪ C) = (A ∪ B) ∪ C
− A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C
9. Hukum distributif:
− A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
− A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
10. Hukum De Morgan:
− A ∩ B = A ∪ B
− A ∪ B = A ∩ B
11. Hukum komplemen :
− ∅ = U
− U = ∅
Nah,,,, semoga ringkasan materi ini bisa menambah pengetahuan anda,,,,,,
2 komentar:
ampassss
awkwowkkw\ parah komenan tabalong
Posting Komentar